Minggu, 31 Juli 2016

Biography Soeharto dalam bahasa inggris dan terjamahannya

 Biography Soeharto dalam bahasa inggris dan terjamahannya 

 
Biography Soeharto dalam bahasa inggris dan terjamahannya


Biography Soeharto

Suharto was the second President of the Republic of Indonesia. He was born in Kemusuk, Yogyakarta, on June 8, 1921. His father was a farmer named Kertosudiro well as auxiliary fields irrigation headman in the villag e, while his mother was Sukirah. Suharto entered school when he was eight, but often moving. Originally schooled in the Village School (SD) Scores, Godean. Then move to SD Pedes, because her mother and her husband, Mr. Pramod moving house, to Kemusuk South. However, Mr. Kertosudiro then move it to Wuryantoro. Suharto left at home his sister who is married to Prawirowihardjo, a paramedic farmer.
Until finally chosen as exemplary soldier NCO School, Gombong, Central Java in 1941. He officially became a member of TNI on October 5, 1945. In 1947, Suharto was married to Siti Hartinah Mangkunegaran a young employee.
Marriage Lt. Col. Suharto and Siti Hartinah held on December 26, 1947 in Solo. At that time the age of 26 years and Hartinah Soeharto 24 years. They had six sons and a daughter; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra and Siti Hutami Endang Adiningsih.
Major General H.M. Soeharto had walked a long way in the military and political career. In the military, Suharto start of KNIL sergeant, then commander of the MAP, the commander of the regiment with the rank of Major and battalion commander Lieutenant Colonel.
In 1949, he successfully led his troops to retake the city of Yogyakarta from the hands of the Dutch at that time. He also served as Commander of the Guards Sudirman. In addition, once the commander Mandala (liberation of West Irian).


Dated October 1, 1965, erupted G-30-S/PKI. Suharto took over the leadership of the Army. Apart confirmed as Army Commander, General Suharto appointed Commander by President Soekarno. In March 1966, General Suharto received a Decree of March 11 of President Soekarno. His job, restore security and order and safeguard the teachings of the Great Leader of the Revolution Bung Karno.
Because of the political situation worsened after the outbreak G-30-S/PKI, MPRS Special Session, March 1967, appointed Soeharto as Acting President, was inaugurated as the second President of Indonesia, in March 1968. Suharto ruled for more than three decades past six elections, until he resigned, May 21, 1998.
After being treated for 24 days at Pertamina Central Hospital, South Jakarta, former president Soeharto finally died on Sunday, January 27, 2006). Suharto died at 13:10 noon at the age of 87 years.



Biography Soeharto


Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar